Penjelasanciri ciri telur ikan cupang yang gagal menetas About Press Copyright Contact us Creators Advertise Developers Terms Privacy Policy & Safety How YouTube works Test new features © 2022 CiriCiri Telur Ikan Cupang Yang Gagal Menetas | Harga Jual Cupang. √ Bentuk Telur Ikan Cupang Itu Seperti Apa? Ini Jawaban & Gambarnya ! Ciri Ciri Ikan Cupang Selesai Kawin Itu Ada 3 | Harga Jual Cupang. 3 Ciri Ikan Cupang Betina Siap Kawin Halaman all - Kompas.com. Bagaimana Ciri Ciri Ikan Cupan Hamil Ikancupang jantan (induk jantan) tidak menjaga gelembung yang merupakan tempat ikan cupang bertelur sehingga mengakibatkan telur jatuh ke dasar dan kemudian rusak. Ikan cupang jantan (induk jantan) tidak memunguti telur ikan cupang sehingga menyebabkan telur tidak mendapatkan suhu dan temperatur yang dibutuhkan telur untuk menetas. bagiteman" yang ingin melihat koleksi ikan saya langsung a JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAA TEMAN-TEMAN. SUPAYA SAYA LEBIH SEMANGAT LAGI BIKIN VIDEONYA . . Ikankoi adalah salah satu ikan hias yang terpopuler dan memiliki peminat cukup banyak. Pernah dengar ikan koi ? tahu cara budidaya ikan koi ? Ikan koi adalah salah satu ikan hias yang terpopuler dan memiliki peminat cukup banyak. Sign in Join. Hidroponik; Review; Berita Terbaru; Tips dan Trik; Lainnya. 6Ciri Ciri Ikan Cupang Sudah Bertelur yang Paling Benar. Cara Merawat Burayak dan Telur Ikan Cupang - Dzargon. Cara Mengawinkan Ikan Cupang, Mudah Namun Perlu Kesabaran dan Ketelitian - Hot Liputan6.com. Cara Mengawinkan Ikan Cupang dengan Mudah, Pahami Langkah-langkahnya | merdeka.com. Berikutadalah penyebab kenapa telur ikan cupang gagal menetas : Induk jantan tidak bisa merawat telur-telurnya dengan baik. Induk jantan memakan telur-telurnya sebagian ataupun semuanya saat sedang merawat. Induk jantan tidak merawat gelembung tempat telur-telur berada, sehingga gelembung-gelembung tersebut rubuh dan mengakibatkan telur-telur zuVEg. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer dan banyak digemari masyarakat. Perkembangan ikan cupang cukup pesat karena mudah untuk dipelihara. Namun, penggemar ikan hias ini lebih menyukai ikan jantan daripada betina karena ikan jantan memiliki nilai estetika dan warna yang lebih bagus dan menarik serta memiliki profit yang lebih tinggi. Ikan cupang Betta splendens adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak bentuk terutama pada bentuk ekor, seperti tipe mahkota crown tail, ekor penuh full tail dan slayer. Ikan jantan sendiri memiliki harga yang lebih tinggi atau mahal daripada betina. Hal ini disebabkan ikan jantan memiliki keunggulan dari morfologi dan warnanya sehingga menjadi nilai estetika Zain, 2002. Ikan cupang Betta sp Ikan hias merupakan satu komoditas ekonomi non migas yang potensial, permintaan yang semakinmeningkat baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini mendorong perkembangan budidaya ikan hias diIndonesia. Salah satunya adalah ikan Betta splendensRegan atau yang lebih dikenal dengan nama ikancupang. Ikan jantan sangat agresif dan memilikikebiasaan saling menyerang apabila ditempatkan dalamsatu wadah Ostrow, 1989. Habitat ikan ini di perairan tawar seperti, danaudan rawa, tetapi saat ini sudah banyak Betta splendens bersifat bubblenester, yaitu membuat sarang busa sebelum berpijah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya Linke, 1994;Sanford,1995. Rumusan Masalah 1. Mengetahui Sejarah Ikan Cupang 2. Apa saja Aspek Biologi Ikan Cupang dalam proses hidupnya ? 3. Bagaimana cara membedakan Jenis-jenis Ikan Cupang yang kita ketahui ? 4. Mengapa Seksualitas pada Ikan Cupang berlangsung sangat baik ? 5. Bagaimana cara mengetahui Kematangan Gonad pada Ikan Cupang ? 6. Mengapa Fekunditas selalu dilakukan pada Ikan Cupang ? Tujuan 1. Bagaimana ikan cupang bisa dikenal dan digemari oleh banyak masyarakat ? 2. Memahami aspek biologi Ikan Cupang, terutama cirri morfologi yang bisa dilakukan dan diamati secara langsung. 3. Mampu mengetahui dan membedakan jenis ikan cupang 4. Mengetahui tingkat seksualitas pada Ikan Cupang sehingga mampu memberikan keturunan yang berkualitas 5. Mengetahui tingkat kematangan gonad pada Ikan, sehingga tahu kapan saatnya pemijahan dilakukan. 6. Memahami arti penting fekunditas jika dilakukan pada Ikan Cupang Manfaat Dengan adanya pembuatan makalah ini, pembaca akan mengetahui cara membedakan jenis ikan cupang secara morfologis, mampu mengetahui tingkat kematangan gonad pada jantan dan tingkat seksualitas serta fekunditas. Dalam kehidupa bermasyarakat, budidaya Ikan Cupang sangat menarik perhatian, sehingga banyak orang yang membudidayaknya meskipun terkendala oleh telur yang dihasilkan dan lebih tinggi betina. Dalam makalah ini juga memuat jenis-jenis ikan cupang sehingga para penggemar ikan cupang akan mengetahui dan memilih ikan yang sangat disukainya 2 BAB II PEMBAHASAN Sejarah Ikan Cupang Betta Splendens Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang. Sebenarnya semua jenis Betta splendens cupang yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek plakat dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya Perkasa, 2001. Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut Ostrow, 1989. Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail Perkasa dan Hendry, 2002. Aspek Biologi Ikan Cupang Betta Splendens Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang Betta Splendens Taksonomi atau klasifikasi ikan cupang yaitu Kingdom Animalia Phylum Chordata Class Actinopterygii Order Perciformes Family Osphronemidae Genus Betta Species Betta splendens Ikan cupang Betta splendens terkenal karena sifatnya yang agresif dan kebiasaan hidupnya berkelahi dengan sesama jenis, sehingga dinamakan fighting fish. Warna tubuh ikan ini berwarna-warni, sehingga menjadi daya tarik para penggemar dan penghobi untuk mengoleksinya. Warna-warna klasik seperti merah, hijau, biru, abu-abu, dan kombinasinya banyak dijumpai. Warna-warna baru juga bermunculan dari kuning, putih, jingga, hingga warna-warna metalik seperti tembaga, platinum, emas, dan kombinasinya Sugandy, 2001. Ikan cupang Betta splendens merupakan ikan yang memiliki banyak bentuk Polymorphisme, seperti ekor bertipe mahkota/serit crown tail, ekor setengah bulan/lingkaran half moon, ekor pendek plakat dan ekor tipe lilin/selendangslayer dengan sirip panjang dan berwarna-warni. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai estetika dan nilai komersial ikan hias cupang Yustina et al, 2003. Penampakan warna pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, kematangan gonad, genetik dan faktor geografi. Cupang jantan dapat dibedakan dari warnanya yang cerah dan menarik, bentuk perut ramping, serta sirip ekor dan sirip anal panjang. Sementara cupang betina berwarna kurang menarik, bentuk perut gemuk serta sirip ekor dan sirip anal pendek. Akibatnya, ikan cupang jantan memiliki nilai komersial tinggi karena sangat disukai dan diburu oleh pecinta ikan hias, Sehingga akan lebih efektif dan menguntungkan bila hanya diproduksi dan dipelihara jantannya saja. Ikan jantan sangat agresif dan memiliki kebiasaan saling menyerang apabila ditempatkan dalam satu wadah Ostrow, 1989. Secara umum cupang memiliki postur tubuh memanjang, dan apabila dilihat dari anterior atau posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau compressed. Kepala relatif besar, mulut kecil dilengkapi dengan bibir agak tebal dan rahang yang kuat. Sirip perut ramping memanjang, dan mempunyai warna putih di ujungnya. Sirip punggung terletak lebih dekat ke arah ekor, bentuknya relatif lebar dan terentang sampai ke belakang dengan jari-jari keras dan lunak. Sirip ekor umumnya berbemtuk membulat rounded. Sirip punggung dan sirip ekor apabila mengembang akan membulat menyerupai kipas dan berwarna indah. Sisik tubuhnya ada yang kasar dan halus, serta warnanya sangat beragam. Sisik termasuk ke dalam tipe stenoid Axelrod, 1995; Yustina et al., 2003. Perilaku Ikan Cupang Betta splendens Salah satu sifat yang terkenal dari ikan cupang adalah berkelahi satu sama lainnya untuk mempertahankan wilayahnya. Sifat agresifnya menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk menyukai ikan ini. Saat bereproduksi ikan cupang memiliki perilaku yang unik, yaitu menari. Ketika bertelur, betina akan mendekati sarang dan memiringkan badannya untuk dijepit oleh jantan dengan meliukkan tubuhnya agar jantan bisa menyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut Perkasa dan Hendry, 2002. Ikan Cupang memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirin labyrinth. Alat pernapasan tambahan ini dipergunakan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Karena itu, cupang mampu hidup walaupun dalam kondisi kekurangan oksigen terlarut di dalam air dan tanpa aerator Perkasa, 2001. Berdasarkan cara berkembangbiaknya, cupang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 1. Kelompok Pengumpul Busa Bubblenester Spesies cupang yang termasuk pengumpul busa diantaranya Betta imbellis, Betta smaragdina, Betta akaransis, Betta coccina atau cupang api-api, dan Betta fasciata atau cupang sumatera. 2. Kelompok Perawat Telur Mouthbreeder Spesies cupang yang termasuk perawat telur diantaranya Betta macrostoma atau Brunei Beauty, Makropodus opercularis atau cupang paradise, Betta urimacullata atau cupang emas, dan Betta brederi atau cupang raja Linke, 1994; Sanford,1995. Reproduksi Ikan Cupang Betta splendens Proses pemijahan ikan cupang berlangsung dengan cara betina mengeluarkan telur-telurnya dan jantan membuahi dan memunguti telur-telur serta meletakkannya didalam sarang busa. Setiap ikan cupang Betta splendens dapat menghasilkan rata-rata telur sekitar 400-500 butir dalam satu kali proses pemijahan. Cupang jantan akan menjaga sarang, merawat telur, dan larva yang menetas sekitar dua hari kemudian. Pada habitat aslinya, beberapa jenis ikan cupang ditemukan sedang menngerami telurnya di dalam mulut Mouthbreeder. Dalam satu periode pemijahan biasanya anak cupang hias yang hidup mencapai 60% betina dan 40% jantan. Padahal cupang hias yang laku dipasaran hanya yang berjenis kelamin jantan, kecuali untuk tujuan sebagai induk betina Perkasa, 2001. Reproduksi ikan lebih dikenal dengan istilah pemijahan, dimana terjadi suatu peristiwa pertemuan antara ikan jantan dan ikan betina yang bertujuan untuk pembuahan telur oleh spermatozoa. Ikan jantan umumnya akan mengeluarkan spematozoa ke dalam air di sekitar sel-sel telur yang dikeluarkan oleh ikan betina Dewantoro, 2001; Doutrelant et al., 2001. Proses keluarnya spermatozoa terjadi relatif bersamaan ketika sel telur dilepaskan oleh betina. Dalam hal pemijahan cupang tidak memerlukan tempat yang luas, cukup disediakan akuarium kecil, atau ember plastik, baskom, dapat juga dipergunakan toples dengan kondisi yang relatif bersih Lingga & Susanto, 2003. Perbedaan Jenis Kelamin Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Gambar 3 Anatomi Ikan Cupang Jantan Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut - Tubuhnya langsing. - Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. dalam hal ini betina juga ada yg lincah - Ekor caudal fin dan sirip ventral fin/dasi lebar dan panjang. - Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina. Gambar 4 Anatomi Ikan Cupang Betina Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut - Bertubuh gempal padat, tidak panjang. - Gerakan lebih lambat tidak agresif. - Ekor caudal fin dan sirip ventral fin/dasi. - Warna kurang menarik. Habitat Ikan Cupang Betta splendens Ikan cupang Betta splendens hidup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat asalnya berupa perairan dangkal berair jernih, seperti daerah persawahan atau anak sungai yang memiliki temperatur 24-27C dengan kisaran pH 6,2 – 7,5 serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan hardnees berkisar 5 – 12 dH. Pada umumnya ikan cupang sanggup bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik pada kisaran pH 6,5 – 7,2 dan hardnees berkisar 8,5 – 10 dH. Akan tetapi saat ini ikan cupang sudah banyak dibudidayakan dalam wadah atau lingkungan yang terkontrol seperti kolam, akuarium, bak dan wadah budidaya lainnya. Perkembangbiakan Betta sp. bersifat bubblenester, yaitu membuat sarang busa sebelum memijah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya Linke, 1994; Sanford,1995. Jenis-Jenis Ikan Cupang Para breeder mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas, akan diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang hias adalah sebagai berikut. Gambar 5 Jenis Ikan Cupang Bentuk cupang berdasarkan penilaian kontes Masyarakat Cupang Hias Indonesia MCHI, dari kiri ke kanan 1 Halfmoon, 2 Crown Tail, 3 Plakat, 4 Double Tail. 1. Halfmoon Bulan Sepotong Jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya. Ikan cupang jenis ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982. 2. Crown tail serit Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress IBC. Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai dengan namanya, jenis ikan cupang inibiasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda. Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon. Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar. 4. Dauble tail cagak Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang dijumpai dipasaran Linke. Seksualitas Ikan Cupang Ciri seksualitas primer dan sekunder ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya. Berikut ini ciri-ciri indukan yang baik dan siap kawin Telah mencapai usia delapan bulan. Dapat ditandai dengan ukuran yang sudah melebihi enam senti meter. Atau melihat pangkal ekor yang kekar. Memiliki bentuk fisik yang bagus. Memiliki mental yang berani. Memiliki warna yang cerah dan cemerlang. Sering membuat gelembung busa di permukaan air. Gerak-gerik yang genit ketika melihat cupang betina Memiliki dasi, yaitu modifikasi dari sirip ventral yang lebih panjang dari betina. b. Betina Mencapai usia yang cukup yakni delapan bulan. Ditandai dengan perutnya yang gendut. Memiliki bentuk fisik yang bagus. Memiliki warna cemerlang serta sirip yang tegas. Tubuh ikan berubah warna menjadi garis-garis transparan seperti zebra. Bintik putih pada abdomen yang menjendol tanda telur siap dibuahi. Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara visual karena organ genitalnya cukup kecil. Ikan cupang jatan mempunyai organ yang bernama testis, sedangkan ikan cupang betina mempunyai organ yang bernama ovari Tingkat Kematangan Gonad Ikan Cupang TKG Tingkat Kematangan Gonad menunjukkan suatu tingkatan kematangan seksual ikan. Sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama fase perkembangan gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara 5-10%. Dalam mencapai kematangan gonad, dapat dibagi dalam beberapa tahapan. Secara umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Ukuran ikan saat pertama kali matang gonad length at first maturity, Lm bergantung pada pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor lingkungan. Pembagian tahap kematangan gonad dilakukan dalam dua cara, yakni analisis laboratorium dan pengamatan visual. Cara yang umum digunakan ialah metode pengamatan visual berdasarkan ukuran & penampakan gonad, sebagai catatan metode ini bersifat subyektif. Indikator pembagian tahapan kematangan gonad dengan cara visual ialah 1. Ukuran gonad dalam menempati rongga badan kecil, 1/4 bagian, 1/2 bagian, ¾ bagian atau penuh. 2. Berat gonad segar ditimbang. 3. Penampakan warna gonad. 4. Penampakan butiran telur ova untuk ikan betina opaque, translucens /ripe/gravid. 5. Ada tidaknya pembuluh darah, dll. Semakin besar ukuran gonad beratnya makin tinggi, maka semakin tinggi pula TKG-nya. Nilai TKG juga berbanding lurus dengan nilai GSI Gonado Somatic Index dan atau GI Gonad Index. Rumus GSI menurut Batts 1972 GI=Wg/L^3*10^8 Keterangan GI Gonado Somatic Index; Wg Berat Gonad gram; L Panjang ikan mm. Karena sifatnya yang subjektif, sering terjadi perbedaan tahap TKG baik karena perbedaan observer maupun perbedaan waktu. Sebagai acuan standar umum digunakan 5 tahap TKG Five stage of visual maturity stage for partial spawning fishes, yakni 1. TKG I immature, dara; 2. TKG II developing, dara berkembang; 3. TKG III maturing/ ripening, pematangan; 4. TKG IV mature/ ripe/ gravid, matang 5. TKG V spent, salin. Diantara kelima kematangan standar tersebut, TKG III biasanya memiliki nilai GSI/GI dalam kisaran yang luas, menunjukkan tahap pematangan itu berlangsung relatif lebih lama dibanding TKG lainnya. Perbedaan spesifik dari tiap TKG bisa diketahui dari pengamatan mikroskopis terhadap ukuran diameter & penampakan ova, atau irisan histologis dari gonad/ovary Effendie; Moch. Ichsan. 2002. Fekunditas Ikan Cupang Kandungan lemak tinggi dapat mengakibatkan timbunan lemak yang menutupi saluran pengeluaran telur oviduct, sehingga induk akan kesulitan dalam pengeluaran telur Rusdi, 2000. Keberadaan pigmen diduga juga mempengaruhi fekunditas. Karoten berfungsi penting dalam fisiologis, yaitu dalam sisrem endokrin seperti perkembangan dan pematangan gonad. Daphnia dan Tubfex mengandung karoten yang mengakibatkan warna merah pada tubuhnya, sedangkanjentik nyamuk tidak Latscha, 1990. Berdasarkan sidik ragam pengaruh perlakuan umur terhadap fekunditas menunjukkan perbedaan sangat nyata P0,05, namun keduanya berbeda sangat nyata P0,05, artinya dalam aplikasinya bahwa perbedaan umur dan pakan sama-sama menunj ang dalam peningkatan fekund itas. Pengaruh Umur Dan Pakan Alami Terhadap Produksi Larva Induk umur4 bulan memiliki produksi larva lebih tinggi, hal ini dikarenakan kemampuan produksi larva didukung kuantitas dan kualitas dari telurnya, bilatelur yang dihasilkan sedikit dan mernpunyai kualitas kurang baik maka produksi larvanya juga rendah. Carlender,1969 dalam Effendie, 1975. Rata-rata laju pertambahan panjang ketiga umur relative sama. Menurut Zonneveld dkk 1991 harnpir sernua kasus pertumbuhan laju, ukuran dan umur saling berhubungan. Umumnya laju pertumbuhan menurun dengan bertambahnya ukuran tubuh dan umur, namun kemungkinan ketiga umur ikan cupang tersebut belum mencapai titik maksimal. Tubifek menghasilkan pertambahan paling baik untuk-jantan maupun betina, karena Tubifek mengandung protein dan lemak yang baik untuk pertumbuhan . Data pertumbuhan bobot mutlak rata-rata induk .iantan0,52 gr - 1,08 gr dan 0,52 gr - 1,0 gr induk umur induk jantan maupun betina, didapatkanhasil umur 4 bulan mempunyai pertumbuhan bobotmutlak lebih tinggi, karena kemampuan memakannyalebih besar. Pertumbuhan bobot mutlak induk jantandan betina dengan pakan Tubifex menunjukkan hasil paling tinggi Subandiyah. dkk, I 990. 3 BAB III PENUTUP Kesimpulan Ikan cupang Betta splendens adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak bentuk terutama pada bentuk ekor, seperti tipe mahkota crown tail, ekor penuh full tail dan slayer. Ikan jantan sendiri memiliki harga yang lebih tinggi atau mahal daripada betina. Hal ini disebabkan ikan jantan memiliki keunggulan dari morfologi dan warnanya sehingga menjadi nilai estetika. Penampakan warna pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, kematangan gonad, genetik dan faktor geografi. Cupang jantan dapat dibedakan dari warnanya yang cerah dan menarik, bentuk perut ramping, serta sirip ekor dan sirip anal panjang. Sementara cupang betina berwarna kurang menarik, bentuk perut gemuk serta sirip ekor dan sirip anal pendek. Salah satu sifat yang terkenal dari ikan cupang adalah berkelahi satu sama lainnya untuk mempertahankan wilayahnya. Sifat agresifnya menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk menyukai ikan ini. Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Ikan cupang Betta splendens hidup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat asalnya berupa perairan dangkal berair jernih, seperti daerah persawahan atau anak sungai yang memiliki temperatur 24-27C. Ikan cupang Betta sp. pada umumnya menyukai jenis makanan yang bergerak, makanan harus tersedia sejak telur cupang menetas. Warna pada ikan disebabkan oleh adanya sel pigmen atau kromatofora yang terdapat dalam dermis pada sisik, di luar maupun di bawah sisik. Warna merah atau kuning merupakan warna yang mendominasi ikan hias. Bentuk Ikan cupang 1 Halfmoon, 2 Crown Tail, 3 Plakat, 4 Double Tail. Ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya TKG Tingkat Kematangan Gonad menunjukkan suatu tingkatan kematangan seksual ikan, jenis budidaya yang biasa dilakukan adalah Budidaya Jasad Pakan dan Pemeliharaan Burayak Larva. Maskulinasi bisa dilakukan dengan Pembuatan ekstrak purwoceng dan Pemijahan induk. Saran Dalam pembuatan makalah ini penyusun sadar masih banyak kekurangannya, baik dari segi kelengkapan informasi yang disajakin maupn dari tata penulisannya. Meskipun masih banyak kekurangan, semoga kritik dan saran yang membangun dari pembaca mampu meningkatakan dalam perbaikan pembuatan makalah selanjutnya, semoga makalah yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat dan sumber informasi bagi pembaca. DAFTAR PUSTAKA Axelrod, 1995. Encyclopedia of Tropical Fishes With Special Emphasis on Techniques of Breeding. Publications, Inc. University of California. 631 h. Effendi, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Bogor IPB. Effendie, 1975. Metode Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. h. 92. Gema Wahyu Dewantoro. 2013. Mengenal Cupang Betta sp. Ikan Hias Vol 11 Mei 2017 28-32. Gouveia. 2016. Journal of Aquaculture Management and Technology. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 130-136. Latscha, T. 1990.'B Carotenoids' Their Nature and Significance in Animal Feeds. Departrnent of Anirnal Nutritions and Health F. Hoffrnan -La Roche. Ltd. Basel. Su,itzerland. h. I 10. Lingga, P. Susanto, H. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. h. 45. Linke Eksplorasi Ikan Cupang di h. 86-89. Ostrow, 1989. Betta's. T. F. H Pub. Inc. Canada. 91 pp. Perkasa, 2001. Budidaya Cupang Hias dan Adu. Penebar Swadaya. Jakarta Erlangga. Subandiyah, S. Subagdja, J. dan Tarupay, E. Suhu dan Pemberian Pakan Alami Tubifek sp. dan terhadap Pertumbuhan dan Daya Kelangsungan Hidup Ikan Botia Botia macracantha Bleeker. Buletin Penelitian Perikanan 1 68. Yustina, Arnentis & Darmawati. 2003. Daya Tetas dan Laju Pertumbuhan Larva Ikan Hias Betta splendens di Habitat Buatan. Jurnal Natur Indonesia 5 2 129-132. Zain, M. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina. Penebar Swadaya. Bogor. Zairin, M. Jr, Waskitaningtyas, N dan K, Sumantadinata. 2002. Pengaruh Pemberian Artemia yang Direndam di dalam Larutan 17α-Metiltestosteron Berdosis Rendah terhadap Nisbah Kelamin Ikan Cupang Betta splendens. Jurnal Aquaculture Indonesia. 2 107-112. Berapa Hari Telur Ikan Cupang Menetas? Inilah Jawabannya! - Bagi para penggemar ikan cupang atau sering disebut betta lovers , mungkin dalam benak kamu pernah bertanya berapa hari telur ikan cupang menetas? Ya, hampir sebagian peternak ikan cupang pemula masih minim informasi mengenai hal ini. Apalagi bagi kamu yang pertama kali mengawinkan atau memijahkan ikan cupang. Padahal penting bagi betta lovers untuk mengetahuinya. Dari pada kamu makin penasaran, nah melalui tulisan ini akan membantu memberikan solusi atas permasalahan kalian terutama yang gemar memelihara ikan cupang. Langsung saja kita simak infonya bersama-sama yang telah cupang sehat rangkum di bawah ini ya!Instagram time_splitter_Berapa Hari Telur Ikan Cupang Menetas?Perlu kalian ketahui, jika kamu pernah mencoba memijahkan ikan cupang dan pada akhirnya bertelur, sebenarnya proses tersebut belum dapat dikatakan berhasil. Lantas mengapa bisa demikian? Ternyata di lapangan sudah ada beberapa kasus yang sering terjadi yang menyebabkan telur ikan cupang gagal menetas. Tetapi, pada saat ini kita tak akan membahas lebih jauh mengenai hal itu betta lovers kita kembali lagi ke pokok permasalahan, jika apapun jenis ikan cupangnya, maka lamanya waktu telur dierami dan menetas adalah tidak akan jauh berbeda atau bahkan bisa dikatakan sama. Biasanya dalam kurun waktu yang normal, telur ikan cupang akan menetas antara 1 hingga 2 hari atau sekitar 36 sampai 72 jam setelah proses pemijahan. Salah satu faktor penyebab hal itu adalah adanya pengaruh temperatur atau suhu air. Telur ikan cupang yang telah menetas ini biasa disebut dengan pula dalam kondisi yang lain telur ikan cupang akan menetas sampai waktu 3 hari, walaupun suhu airnya terasa dingin. Namun, jika ada kasus telur ikan cupang yang masih terletak di dalam sarang gelembung sudah lebih dari 3 hari, maka kemungkinan induk ikan cupang jantan tak lagi memberi asupan gas Oksigen O2, serta warna telur tersebut menjadi putih karena terkena oleh para betta lovers menemui kasus seperti itu maka telur ikan cupang tidak akan pernah menetas, untuk itu sebagai saran bagi kamu para betta lover’s yang belum pernah memijahkan atau mengawinkan ikan cupang, lebih baik kamu menggunakan media pemijahan yang berupa daun ketapang kering. Hal itu dengan tujuan supaya telur lebih terjaga dan terlindungi dari jamur, sehingga telur dimungkinkan pada akhirnya akan apa yang terjadi setelah telur menetas?Setelah telur menetas, maka burayak akan tetap berada pada posisi di bawah perlindungan sarang gelembung, hingga akhirnya mereka dapat bertahan hidup secara mandiri. Bagi betta lovers ingat jika kamu jangan pernah memberikan pakan dalam bentuk apapun kepada burayak yang baru saja menetas tersebut. Sebaiknya kamu biarkan dulu burayak tersebut hingga kuning telur yang menempel pada bagian perutnya hilang kira-kira dalam jangka waktu 3 hari. Jadi setelah itu bisa kamu beri pembagian jenis ikan cupang berdasarkan proses perkembangbiakannyaHal yang perlu kamu ketahui bagi para betta lovers, jika ikan cupang dalam proses berkembangbiak dibedakan menjadi 2 jenis. Yang pertama disebut dengan bubble nest breeding betta fish, hal itu karena ikan tersebut mengerami telur di dalam gelembung. Sedangkan yang ke 2 disebut mouth brooder breeding betta fish karena cupang tersebut mengerami telur di dalam itu tadi jawaban atas pertanyaan para betta lovers mengenai berapa hari telur ikan cupang menetas? Jadi jawabannya adalah sekitar 2 hingga 3 hari. Baca juga Berapa umur maksimal ikan cupang? Jadilah pembaca dan pengcopy yang baik dengan mencantumkan sumber yang anda ambil . budayakan tidak untuk menjadi plagiat/plagiator. terima kasih sudah berkunjung dan beretika dalam berblog. Elfian Permana Baca juga bukunya Buku praktis budidaya Ikan cupang BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan Cupang Betta sp. adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya dan Sebagai ikan hias dikarenakan bentuk tubuhnya yang indah banyak di sukai orang. Ikan jagoan ini ditemukan pertama kali di perairan-perairan Thailand, Malaysia atau Asia Tenggara. Sekalipun dahulu orang belum mengetahui kehebatannya bertarung, namun satu hal yang sering mendapatkan perhatian adalah si jantan mempunyai warna yang menarik, selain itu juga mudah diurus, karena tahan ditempatkan dalam wadah mini sekalipun, dan mudah sekali beradaptasi. Ikan cupang Betta sp. adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen chromatophore yang terletak pada kulit ikan. Ikan cupang Betta sp. adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai jual. Warna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna pada tubuhnya juga sebagai proteksi diri dari ancaman pemangsanya Purwakusuma, 2007 Ikan cupang menjadi daya tarik para penggemar ikan hias dari warna, ekor dan bentuk tubuh. menjadi nilai ekonomis yang paling menguntungkan bagi pembudidaya ikan. Selain harganya yang cukup mahal dan budidayanya pun cukup mudah dilakukan. Tujuan Mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan yang ada untuk budidaya perikanan. Meningkatkan pendapatan Mengetahui budidaya ikan cupang Manfaat Sebagai peluang pembukaan usaha Pengetahuan untuk pembudidaya ikan cupang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Ikan Cupang Menurut Sugandy 2002, ciri khusus ikan cupang Betta splendens dapat dilihat dari beberapa bentuk tubuhnya seperti bentuk badan memanjang dan warna yang beraneka ragam yakni cokelat, hijau, merah, biru, kuning, abu-abu, putih dan sebagainya, sirip punggung lebar dan terentang hingga ke belakang dengan warna cokelat kemerah-merahan dan dihiasi garis-garis berwarna-warni, sirip ekor berbentuk agak bulat dan berwarna seperti badannya serta dihiasi strip berwarna hijau, sirip perut panjang mengumbai dihiasi aneka warna dan lehernya berdasi dengan warna yang indah, ujung siripnya sering kali dihiasi warna putih susu, sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan dan memanjang. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Klasifikasi ilmiah Kerajaan Animalia Filum Chordata Kelas Actinopterygii Ordo Perciformes Famili Osphronemidae Genus Osphronemus Spesies Betta Sp. Daelami, 2001 Jenis Cupang Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini. Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang betta, yang membangun sarangnya dengan busa bublle nest. Pertumbuhan ikan cupang relatif cepat sehingga masa pembesarannya tidak terlalu lama Perkasa, 2001. Budidaya Ikan cupang Wadah Wadah cara berternak ikan cupang yang baik yaitu bak semen atau akuarium yang ukurannya tak perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, masih wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya baskom, akuarium kecil atau ember bisa dipakai buat memijahkan ikan. Kualitas air dengan sering menggantinya agar cupang tidak terserang menjaga kualitas air biasanya para penangkar ikan cupang menggunakan daun ketapang. Selain untuk menstabilkan pH air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang terserang penyakit jamur. Seleksi Induk Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan matang gonad. Seleksi ikan jantan umur ± 4 bulan, wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah, gerakannya agresif dan lincah, keadaan badan sehat tidak terjangkit penyakit . ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin,gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang. Pemijahan Menurut Lingga dan Susanto 2003, bila induk jantan memang siap memijah, maka esok hari kita akan melihat busa yang sudah di buat oleh induk jantan. Semakin banyak busa yang di buat menunjukan memang induk jantan sudah siap, ketika itu barulah kita melepas induk betina kedalam wadah. Pelepasan induk betina sebaiknya pada pagi hari, apabila kedua induk memang siap dan baik, maka keesokan hari atau paling lambat 2 hari setelah pemijahan kita akan menemukan busa yang di buat induk jantan sudah berisi telur ikan. Peminjahan ikan cupang perbandingan 1 1 dengan menghasilakan dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina. Pemeliharaan Telur Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur udah banyak dan belum menetas, cepat2 lah pisahkan betinanya, jadi yang menjaga telur adalah jantan. jika sudah 3 hari menetas / anak ikannya sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya. dan berikan anak ikan makan kutu air halus. Setelah besar berikan makan cacing. dan jangan lupa jika udah besar pisahkan anak-anak ikan . Pemeliharan Larva dan Burayak Telur akan menetas stelah 3 hari saat baru menetas, larva cupang membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya sat ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal kehidupannya, larva cupang sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva tersebut akan oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung udara telah habis. Pada 3 – 4 hari pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air. Populasi larva dibuat padat agar ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil meskipun umurnya sudah tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal sisik dan giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar cupang tua umur 8 bulan dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan. Panen Pada Usia 2 – 3 ikan harus segera dipisahkan untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan. Penggunaan aquarium kecil, bak beton dengan di skat – skat kayu atau bak terpal yang di skat plastic untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan karena sifat ikan yang cenderung ganas. Pasca Panen Penggelolaan setelah panen menrupakan proses untuk meningkatkan harga jual ikan. pada ikan cupang untuk meningkatkan harga jual yaitu dengan menambahkan tingkat kecerahan ikan dengan cara pemberian beta karotein. Beta karoten biasa terdapat pada wortel, tumbuhan bunga dan cacing sutra. Warna yang cerah dari pemeberian beta karoten akan menghasilkan daya tarik para pembeli dan akan meningkatkan harga jual. BAB 3. METEDOLOGI Alat dan Bahan Alat Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut Tabel Alat yang digunakan dalam penelitian No. Alat Spesifikasi Jumlah Fungsi 1. Aquarium 20 cm x 20 cm x 30 cm 4 buah Untuk pemijahan ikan cupang 2. Bak Terpal 1 m x 1 m x 40 cm 4 buah Sebagai wadah burayak ikan cupang 3. Seser Ukuran 5 x 5 cm 4 buah Untuk memindahkan ikan cupang 5. Aerator – 4 buah Untuk penyuplai oksigen 4. DO meter Digital 1 buah Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi 5. pH meter Digital 1 buah Mengukur kadar pH air 6. Termometer – 2 buah Mengukur Suhu air 7. Ember Diameter 20 cm, tinggi 20 cm 2 buah Wadah untuk memindahkan ikan Bahan Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut Tabel 3. Bahan yang digunakan dalam penelitian No. Bahan Spesifikasi Jumlah Fungsi 1. Ikan cupang Induk jantan 10 dan induk betina 10 20 ekor Ikan Berkembangbiakan 2. Tumbuhan air Panjang 10 cm dan berakar 4 buah Substrat pemijahan 3. Cacing Sutra Ukuran 3 – 4 cm 1 kg Sebagai pakan alami 4. Telur ayam Ukuran diameter 5 cm 1 kg Pakan untuk burayak 5. Plastic packing Ukuran 500 ml 200 Packing ikan Langkah Kerja Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Membuat wadah akuarium dan bak yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah akuarium dan bak . Persiapan Pakan dan Induk ikan Persiapan Induk ikan jantan dan Betina untuk budidaya dan pakan alami sebgai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara. Mempersiapkan wadah Pemijahan Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan aquarium untuk lebih mudah dalam mengamati ikan yang memijhah. Seleksi Induk Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang. Pemeliharaan Induk Pemeliharaan Induk pemberian pakan dengan menggunakan jentik nyamuk dan cacing sutra dengan pemberian vitamin 2 hari sekali. Pemijahan Pemijahan dilakukan di aquarium dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk. Pemeliharan telur Pemeliharaan telur dilakukan dibak pemijahan dan hanya memindahkan induk betina ke bak pemeliharaan induk. Pemeliharan Larva dan Benih Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning telur ayam dan pada usia 1 – 3 bulan ikan diberi pakan jentik nyamuk dan cacing sutra. Pemisahan Ikan Pemisahan Ikan untuk mencegah terjadinya pertengaran antar ikan, untuk memisahkannya dengan mesekat wadah dengan triplek atau plastic. Pemanenan Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastic berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik. Analisis Usaha Biaya Tetap No Uraian jumlah satuan Harga satuan Total harga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aquarium Induk Ikan cupang Aerator Bak terpal aerator termometer selang aerasi ember skopnet 4 10 4 20 1 1 7 2 4 Unit Pasang Buah Meter Unit Buah Meter Buah Buah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp. Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp Ket. 1. Periode usaha 5 bulan. nilai susut 5/24 x total harga Biaya tidak tetap No uraian Jumlah satuan Harga satuan Total Harga 1 2 3 4 5 6 7 listrik pakancacing telur obat-obatan MB plastik packing 20 x 20 5 20 1 2 2 1 bulan gelas kg karung botol pack Rp Rp Rp. Rp Rp Rp Rp Rp Rp. Rp Rp Rp JUMLAH Biaya Total/periode = Biaya tetap + Biaya tidak tetap = Rp + Rp. = Rp. Jumlah benih yang dihasilkan Jumlah produksi telur = jumlah induk menghasilkan telur x Daya tetas atau yang menetas HR 1 induk menghasilkan 30 telur paling sedikit = 10 induk 300 telur x 50 % = 300 telur x 50 100 = 150 ekor Jumlah produksi telur 4 x pemijahan/periode = 150 ekor x 4 = 600 ekor Total Benih 1 periode/pemijahan = 600 ekor x SR 60% perkiraan Benih yang hidup = 600 ekor x 60 % = 360 ekor Total produksi benih/siklus = 360 x 4 = 1440 ekor B. hasil penjualan 1 siklus = 1440 ekor x Rp = Rp pendapatan = penerimaan – biaya produksi = Rp – Rp Rp Analisis Usaha R/C = Penerimaan biaya produksi = Rp Rp = Rp 5,43 Artinya setiap investasi sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan Rp 5,43 BEP ekor = total biay a tetap harga jual/ekor – biaya tidak tetap/ekor = Rp Rp 7000 – 1440 = Rp 3000 – 361 = Rp = 555 ekor 2639 Artinya titik impas baru dicapai jika menghasilkan 555 ekor BEP Rp = total biaya tetap 1- biaya tidak tetap hasil penjualan = 1- = Rp 1- 0,064 = Rp 0,93 = Rp Artinya titik impas baru dicapai jika menghasilkan penerimaan sebesar Rp Rp DAFTAR PUSTAKA Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta. Susanto dan Lingga, P. 1997. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta. Lambert. 2003. Buku Pintar Budidaya Kan Hias Air Tawar. Gramedia, Jakarta Perkasa, 2001. Budidaya Cupang Hias dan Adu. Penebar Swadaya, Jakarta Regan 1908 dalam Sudrajad 2003. Pembenihan Dan Pembesaran Cupang Hias. Kanisius, Yogyakarta. Sudrajad. 2003. Pembenihan Dan Pembesaran Cupang Hias. Kanisius, Yogyakarta. Sugandy, I. 2002. Budidaya Cupang Hias. Argo Media Pustaka, Jakarta. Susanto, H. 1991. Memelihara Cupang. Penerbit Kanisius, Yogyakarta Zairin, 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan Atau Betina. Penerbit Swadaya, Jakarta